Kamis, 10 Agustus 2017

Kampung Terang Hemat Energi

Sumber Cahaya dari Sebatang Korek Api
Pernah nggak ngebayangin, apa jadinya kalau ilmuwan-ilmuwan seperti Thomas Edison atau Joseph Swan tidak melakukan penelitian hingga menemukan lampu pijar. Mungkin benda yang dapat memancarkan cahaya setiap saat, alias lampu tidak akan ada sekarang. Bisa kan ngebayangin gimana jadinya kalo nggak ada lampu saat matahari sudah terbenam? Kalau saya sih nggak pengen ngebayangin ya, lah wong saya tidur malam dengan lampu dipadamkan aja nggak suka. Apalagi kalo nggak ada lampu ya? Gimana nasib saya.

Beruntung saya terlahir di era yang sudah modern seperti sekarang ini. Saya bisa menggunakan lampu sebagai sumber cahaya saat malam datang. Saya jadi bisa melakukan banyak aktifitas yang kadang belum selesai dikerjakan saat siang hari, seperti baca komik masak, baca novel setrika baju, atau sekedar nonton tv cuci piring setelah makan malam.

Tapi ternyata belum semua orang yang terlahir di era modern ini dapat menikmati terangnya lampu saat malam hari. Bahkan data di tahun 2016 menyebutkan bahwa di Indonesia masih ada kurang lebih 12.000 desa dengan penduduk berjumlah 30 juta jiwa belum memiliki akses listrik, yang artinya mereka juga tidak memiliki akses terhadap lampu. Mereka hanya mengandalkan lilin atau sumber pencahayaan lain yang menggunakan minyak tanah sebagai pemantik nyala apinya.

Saya jadi merasa bersalah sudah sering buang-buang listrik untuk menyalakan lampu dimalam hari saat sedang tidur. Padahal diluar sana masih banyak saudara-saudara yang membutuhkan hal tersebut.


Hal inilah yang kemudian membuat Philips, sebagai pemimpin global di bidang pencahayaan, melakukan inovasi untuk menyediakan sistem pencahayaan dengan mengandalkan energi terbarukan alami seperti sinar matahari. Inovasi tersebut kemudian dikemas dalam bentuk Program “Kampung Terang Hemat Energi” yang telah dimulai sejak tahun 2015 di Sembilan desa yang tersebar di Sulawesi Selatan.

Dengan adanya program Kampung Terang Hemat Energi ini, penerangan yang ada tidak hanya sebatas di rumah-rumah warga, tapi juga dapat dinikmati pada fasilitas umum seperti Puskesmas, tempat ibadah, balai desa hingga jalanan.

Rami Hajjar, Country Leader Philips Lighting Indonesia dan Tomohiro Hamakawa, Chief Strategy Officer Kopernik menunjukkan lampu jalan LED berbasis tenaga surya: Philips Solar LED Road Light yang akan dipasang di sejumlah desa terpilih pada program CSR Kampung Terang Hemat Energi 2017-2018 Philips Lighting Indonesia [Doc. Philips]
Tak hanya menerangi kawasan desa, program ini juga turut serta meningkatkan kesejahteraan warga. Hal ini karena anak-anak bisa tetap belajar, kegiatan perekonomian tetap berjalan, orang tua dapat melanjutkan aktifitasnya dengan aman, fasilitas kesehatan tetap dapat berjalan saat kondisi darurat di malam hari hingga meningkatnya keamanan warga karena tidak lagi menggunakan api sebagai sumber cahaya, baik dari lilin ataupun minyak tanah.

Melihat dampak positif yang banyak dirasakan oleh warga pada program yang diselenggarakan sejak tahun 2015 tersebut, Philips kemudian memperluas instalasi pencahayaan LED tenaga surya di kurang lebih 25 desa yang belum dialiri listrik melalui program Kampung Terang Hemat Energi 2017-2018.


Pada acara peluncuran Program “Kampung Terang Hemat Energi” yang diselenggarakan pada Rabu 2 Agustus lalu, Philips berkomitmen akan menyediakan penerangan untuk rumah dan fasilitas umum seperti Puskesmas, sekolah dan jalan umum di beberapa desa di wilayah Sumatera Utara, Bali Timur, Kalimantan Tengah dan Maluku. Philips Lighting memperkirakan terciptanya 2.886 titik lampu baru, yang berarti hampir sepuluh kali lebih banyak dari jumlah titik lampu yang diciptakan semula di Sulawesi Selatan.

(Ki-Ka) Astrid Ramli, Head of Marketing Communications Philips Lighting Indonesia; Lim Sau Hong, Country Marketing Manager Philips Lighting Indonesia; Rami Hajjar, Country Leader Philips Lighting Indonesia; Tomohiro Hamakawa, Chief Strategy Officer, Kopernik; and Lea K. Indra, Integrated Communications Manager Philips Lighting Indonesia, berpose bersama dalam prosesi peluncuran Program CSR Kampung Terang Hemat Energi 2017-2018 Philips Lighting Indonesia
Semoga dengan adanya program ini akan semakin banyak daerah-daerah yang dapat merasakan sumber pencahayaan dari matahari. Siapa taukan daerah-daerah tersebut ternyata punya potensi wisata yang bagus, jadi kita nantinya juga bisa jalan-jalan kesana dengan nyaman dan terang tentunya.

Cheers,


Noriko Reza

2 komentar:

  1. Mantap kegiatanya. sangat bermanfaat.

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah kalau ada yg berkenan mengembangkan energi baru dan terbarukan, semog bermanfaat utk kehidupan.

    BalasHapus