Jumat, 09 Juni 2017

Buka Puasa Bersama

Puasa sudah memasuki hari ke-14. Dan THR juga sudah mulai kelihatan kapan akan cairnya J. Kalau sudah begitu, biasanya rumah makan akan penuh dengan agenda buka bersama dari berbagai kalangan. Tidak terkecuali dengan rumah makan yang ada di kawasan sentra kuliner Harapan Indah yang lokasinya tak jauh dari rumah saya.

Source here
Di awal bulan puasa kemarin, saya dan si mas sudah berkomitmen untuk mengurangi agenda buka puasa diluar rumah, terutama yang hanya buka puasa berdua. Tujuan utamanya supaya nggak sering kehilangan jadwal sholat tarawih berjamaah, selain itu juga untuk menghemat pengeluaran dong pastinya. Tapi ternyata di hari puasa ke-10 si mas mulai bosen dengan masakan rumah dan pengen buka puasa diluar rumah.

Awalnya saya menolak ajakan si mas untuk buka puasa diluar rumah, tapi karena si mas bolak balik merengek minta buka puasa diluar, akhirnya saya coba untuk mengalah dengan syarat sholat Maghrib dulu dirumah baru kita jalan ke kawasan sentra kuliner Meli Melo Harapan Indah yang jaraknya sekitar 15 menit dari rumah. Sayangnya karena yang ada dibelakang kemudi adalah si mas dan bukan saya, jadilah dari kantor si mas langsung mengarahkan kendaraan nya ke rumah makan yang diinginkan, bukan pulang dulu seperti yang saya mau.

Bukan nya apa-apa, saya kurang suka kalau harus sholat di musholla rumah makan saat jam buka puasa seperti ini. Karena pasti musholla akan penuh, pengap, tempat wudhu nya nggak nyaman karena terbuka sehingga nggak bebas untuk lepas kerudung buat saya dan pastinya antri. Belum lagi di tempat makan nya sendiri, tanpa reservasi sebelumnya dan langsung datang pasti nggak bakal kebagian meja.

Dan beberapa menit sebelum adzan Maghrib, saat kami memasuki kawasan Sentra Kuliner Meli Melo Harapan Indah, terlihat pemandangan yang berbeda dari tahun sebelumnya. Saya pun sampai mengerutkan kening.

Eh tumben ini tempat makan sepi dari rombongan buka bersama. Hampir semua tempat parkir rumah makan di kawasan tersebut longgar. Iya saya dan si mas menilai ramai tidaknya rumah makan dari tempat parkirnya J. Ada sih beberapa pengunjungnya, tapi nggak penuh seperti bayangan saya. Padahal Ramadhan tahun lalu, hampir semua rumah makan di kawasan ini penuh dan kalau mau kebagian tempat duduk harus melakukan reservasi sebelumnya.

Bahkan di rumah makan masakan Padang (yang akhirnya dipilih si mas) yang tahun lalu sampai menambah beberapa meja dan kursi diluar area makan utamanya, hari itu pun juga terlihat lengang dan banyak meja yang masih kosong.

Harusnya sih saya senang-senang aja karena nggak harus antri dan berdesakan saat berbuka puasa. Tapi cukup prihatin juga dengan kondisi tersebut. Saya membayangkan kalau jadi pemilik rumah makan, pasti sedih rasanya melihat rumah makan yang biasanya ramai jadi sepi.

Si mas pun berasumsi sepinya rumah makan kawasan ini mungkin disebabkan adanya perusahaan besar yang harus tutup operasionalnya di kawasan tersebut. Karena memang jika dilihat pada Ramadhan sebelumnya, yang banyak melakukan buka bersama di kawasan ini adalah karyawan perusahaan. Hmmm entahlah.

Tapi yang jelas karena situasi rumah makan yang tidak ramai, saya jadi bisa buka puasa dengan nikmat, sholat dengan nyaman dan kembali pulang kerumah tepat waktu sebelum Isya karena jalananpun tidak ramai. Alhamdulillah yah.
Source here

Semoga sih sepinya rumah makan ini bukan seperti asumsi mas tadi, tapi lebih karena banyak orang yang lebih memilih buka puasa dirumah aja sehingga setelah berbuka bisa menjalankan ibadah sunnah yang lain seperti sholat Tarawih berjamaah, membaca Alquran atau yang lain nya. Buka bersama dengan kerabat atau rekan memang penting karena dapat menyambung & mempererat tali silaturrahmi, tapi jangan lupa juga ada ibadah lain yang juga lebih penting, seperti sholat Maghrib. Jangan sampai agenda buka puasa kalian bikin jadwal sholat jadi berantakan ya.

Cheers,

Noriko Reza

2 komentar:

  1. Bulan puasa kali ini aku membatasi bukber di luar, Cuma 4 kali saja. 1 undangan,1 kali bareng teman sma dan sisanya bareng komunitas. Yang dua pertama anan untuk solat karena suah bookingdibookingkan. Dua bukber terakhir pas aku lagi cuti bulanan. Dan memang paling ngeselin kalau bukber itu pas soaltnya susah. Makanya kalau bukber dadakan saya bilang ga mau karena takut susah solat. Yang sudah-sudah kalau bukbernya via undangan sih aman aja untuk salat karena space untuk solat sudah aman. Salam kenal, Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kalau buka bersamanya dengan undangan dan ada ruangan khusus yang sudah dibooked enak ya mbak,jadi buka puasanya aman, sholatnya juga nyaman hehe..
      selam kenal juga mbak Efi

      Hapus