Beberapa minggu yang lalu, saya dan si mas bertemu
dengan 2 orang teman sekelas kami waktu SMA di Surabaya. Sebagai sesama warga
pendatang dari Surabaya, memang kami beberapa kali menyempatkan waktu untuk
bertemu meskipun instensitasnya tidak sering. Dan agenda yang selalu dilakukan
kalo ketemu ya apalagi kalo bukan ngorol sambil makan-makan.
Kebetulan kami kemarin memilih untuk makan di
restoran all you can eat Shabu-Shabu. Menu yang disajikan cukup bervariasi mulai
dari daging, sayur, jamur, sushi dan lain-lain. Tapi yang selalu jadi pilihan
utama saat saya dan si mas kesana tentu saja shabu beef nya alias si daging
sapi. Dan saat kami masih melihat-lihat daftar menu yang diberikan oleh pramusaji,
ternyata salah satu teman kami berujar “eh aku nggak makan daging ya”. Wooow
padahal daging disini enak.
![]() |
Source: detikFood |
Kemudian isi kulkas yang biasanya seputar ayam dan
daging sapi, sekarang berubah jadi beberapa jenis ikan. Salah satunya adalah
ikan nila. Saya termasuk jarang membeli ikan nila, karena saya tidak tau cara
memasaknya. Paling saya biasanya hanya membeli ikan bandeng, lele, bawal atau kembung
yang diolah dengan cara digoreng. Dan kalau melihat ukuran ikan nila yang saya
beli tidak terlalu besar (1 kg isi 10 ikan), saya jadi tidak yakin akan menggoreng ikan ini,
karena khawatir ukuran nya akan menciut saat digoreng.
![]() |
Ikan Nila Yang Baru Keluar dari Lemari Pendingin |
Mengolah Ikan
dengan Tepat
Setelah melihat persediaan bumbu yang ada di kulkas,
ternyata saya masih punya beberapa bumbu halus yang saya beli di pasar. Ada bawang
merah, bawang putih, kunyit, kemiri dan jahe yang sudah masing-masing sudah diblender
terpisah dan beberapa lembar daun-daun an. Saya ambil saja masing-masing bumbu
1-3 sendok teh ditambah dengan kecap asin, gula, garam, daun salam dan merica
kemudian menumisnya hingga harum dengan sedikit minyak.
Setelah harum, saya tambahkan air dan masukkan saja
ikan nila nya. Masak hingga matang dengan api kecil, kemudian jadilah si IKAN
NILA BUMBU KUNING ala saya. Hehe. Ikan nila nya tanpa saya goreng sama sekali
ya. Oiya sebelum merebus ikan nila, jangan lupa rendam ikan nila dengan garam
dan jeruk nipis untuk mengurangi bau amis nya ya.
![]() |
Abaikan Bentuknya ☺ |
Awalnya saya khawatir si mas nggak mau makan ikan
nila buatan saya ini, tapi ternyata si mas doyan dan menurutnya enak (entah
jujur atau enggak hehe). Karena si mas suami biasanya paling suka dengan ikan
yang digoreng kering kemudian dicocol dengan sambal. Padahal cara memasak ikan
dengan menggorengnya hingga kering ternyata dapat menurukan kadar omega 3
akibat minyak yang panas serta meningkatkan kadar lemak dalam ikan. Waduh
selama ini ternyata saya salah >_<
Selain digoreng, cara mengolah ikan yang dapat
menghilangkan manfaat nya adalah dengan dibakar. Ikan yang dibakar diatas bara
api dapat menghasilkan racun yang tidak dapat diolah dalam metabolisme tubuh. Sehingga
ikan yang seharusnya memberikan manfaat malah dapat berbahaya bagi tubuh. Baiklah
saya salah lagi, karena selama ini kalau beli ikan di restoran pasti pilihnya
ikan bakar.
Siapa sangka cara saya merebus ikan yang terkesan
asal-asalan ternyata justru lebih sehat daripada dibakar atau digoreng. Yaah meskipun
secara tampilan jadi kurang meningkatkan nafsu makan. Selain direbus, beberapa
cara memasak ikan yang disarankan adalah dengan dipepes, dikukus, ditim atau
ditumis (bukan digoreng).
![]() |
Ikan Tongkol Pepes Buatan Saya |
Untuk teknik memasak ikan dengan direbus kita tidak
perlu merebus hingga mendidih berlebihan. Karena pendidihan yang berlebihan
dapat menghilangkan protein yang terkandung dalam ikan. Sedangkan untuk cara
dikukus, saya sempat mendapat saran dari si abang penjual ikan untuk mengkukus
ikan nila bersama rempah – rempah seperti bawang putih, jahe dan bawang bombay,
kemudian setelah matang tinggal disiram dengan saus atau sambal sesuai selera. Mengkukus
ikan dengan bumbu rempah ini menurut si abang penjual ikan dapat mengurangi
atau menghilangkan bau amis yang ditimbulkan ikan.
Kandungan Gizi &
Manfaat Ikan Nila
Cara mengolah ikan yang baik tentu akan dapat
mempertahankan kandungan gizi yang ada pada ikan tersebut. Termasuk ikan nila. Jika
diolah dengan cara yang benar, maka kandungan seperti dibawah ini dapat kita
peroleh dari ikan nila, yaitu:
- Protein untuk menjaga daya tahan dan stamina tubuh
- Omega 3 yang dapat menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kesehatan sel-sel otak
- Selenium sebagai antioksidan yang dapat merangsang penyerapan vitamin E dan C yang dapat meremajakan kulit serta mencegah penuaan dini
- Fosfor yang dapat memperkuat tulang dan mencegah osteoporosis
- Kalium untuk meningkatkan sirkulasi oksigen ke otak
- Vitamin B12 yang memiliki manfaat meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah terjadinya anemia dan membantu proses pembentukan sek darah merah
- Vitamin B-3 dan B-5 untuk melancarkan proses metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
Beberapa kalangan bilang kalau makan ikan lebih
sehat dibandingkan daging sapi, kambing atau ayam. Tapi tentu saja “lebih
sehatnya” akan berlaku jika kita bisa mengolahnya dengan benar. Jadi mulai
sekarang seperinya saya harus banyak belajar tentang cara mengolah ikan dengan
baik supaya nggak rugi karena kehilangan manfaatnya gara-gara cara memasak yang
nggak benar. Apalagi si mas sekarang pengen nya lebih sering makan ikan.
Selamat mempersiapkan menu berbuka puasa J
Cheers,
Noriko Reza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar