Hari Kamis kemarin, seorang tetangga menghampiri saya
dirumah dan tiba-tiba minta dibuatkan kue mangkok dari tepung beras untuk acara
makan siang dirumahnya hari Jumat. Saya pun menyetujui permintaan beliau. Dan setelah
beliau pulang, saya baru mikir “eh saya kan belum pernah bikin kue mangkok”. Belum
lagi setelah lihat resepnya ternyata saya nggak punya mangkok kecil yang
digunakan untuk mencetak. Waduuuuh!!
Setelah beberapa kali membaca resep, saya merasa sedikit
optimis kalau nanti akan bisa membuatnya (PD boleh kan ya). Jadi sekarang yang
jadi masalah tinggal cari cetakan mangkok nya saja. Pasti ada yang jual sih di
pasar Senen, tapi karena kemungkinan besar nggak akan keburu untuk belanja
cetakan ke pasar Senen, akhirnya saya memutuskan untuk meminjam cetakan milik teman
kuliah yang rumahnya tidak jauh dari rumah saya. Dan Alhamdulillah ada hehehe,
terima kasih Lia.
Urusan resep beres (walopun belum pernah coba), urusan
cetakan juga beres, jadi tinggal berdoa semoga bisa mempraktikan resep dengan
baik dan benar supaya hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Berdoa dimulai
***
Kue mangkok ini merupakan salah satu jenis jajanan
tradisional yang sangat sering dijual di kios-kios pedagang kue basah yang ada
di pasar. Tampilannya mirip dengan bolu kukus mekar dengan warna warna yang kadang
menggoda niat diet seseorang dan ukuran nya pun bervariasi. Tapi meskipun mirip
dengan bolu kukus, kue mangkok ini memiliki tekstur yang berbeda dengan si bolu
kukus mekar. Jika si bolu kukus memiliki tekstur lembut, ringan dan empuk, nah
si kue mangkok ini memiliki tekstur yang kenyal, padat dan legit. Bahkan beberapa
kue mangkok dipasaran juga ada yang memiliki tekstur berongga di bagian
dalamnya, sama seperti kue sarang semut.
Berikut adalah resep kue mangkok yang saya gunakan
Resep Kue Mangkok
Adonan Biang:
-
100 gr tepung beras
-
100 ml air hangat
-
½ sdt ragi instan
Adonan Tepung:
-
350 gr tepung beras
-
100 gr tepung sagu
-
250 gr gula pasir (bisa dikurangi jika
menggunakan tapai)
-
300 ml air kelapa
-
100 gr tapai (optional)
-
Pewarna makanan secukupnya
![]() |
Bahan - Bahan yang Digunakan |
Langkah-langkah:
1.
Campur adonan biang, aduk rata, diamkan ±20
menit
2.
Haluskan tape (bisa diblender atau di mikser)
3.
Saring tepung beras & tepung sagu, aduk rata,
kemudian tambahkan gula, aduk rata
4.
Tuang air kelapa & tape, aduk rata
5.
Masukkan adonan biang, aduk rata
6.
Diamkan adonan dalam wadah dan tutup dengan lap
bersih selama ±2 jam
7.
Bagi adonan menjadi 3 atau 4 warna, beri pewarna
makanan sesuai selera, aduk hingga warna merata
8.
Panaskan kukusan beserta cetakan kue mangkok
hingga benar-benar panas (Jangan lupa bungkus tutup kukusan dengan lap)
9.
Tuang adonan kedalam cetakan yang sudah panas
hingga penuh agar kue dapat mekar dengan maksimal. Saya sempat menuang adonan setinggi 3/4 mangkok, dan hasilnya kue tidak bisa mekar maksimal
10.
Kukus selama 30-45 menit dengan api besar (lama
mengkukus bisa disesuaikan dengan ukuran kue)
11.
Angkat, setelah dingin keluarkan dari cetakan
dan siap disajikan
![]() |
Kukusan Kloter Pertama Bikin Deg Degan karena Nggak Mekar Sempurna |
Dan setelah matang, rasanya bikin hati gembiraaaaaa, karena
menurut saya rasanya enaaaak hehehe (muji muji sendiri). Salah satu yang bikin
rasanya (menurut saya) enak adalah dari tapai yang ditambahkan. Penggunaan tapai
pada kue mangkok ini tidak harus ya, tergantung selera masing-masing. Selain
tapai, bahan optional lain yang bisa ditambahkan adalah gula merah. Hmmmm
kapan-kapan harus dicoba juga nih kue mangkok dengan menggunakan gula merah.
![]() |
Kue Mangkok Siap Dikirim |
Cheers,
Noriko Reza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar