Rabu, 03 Mei 2017

Belajar dari Bocah kelas 1 SD, Mas Rayhan

Meskipun saya dan si mas belum dikaruniai bocah – bocah yang lucu, tapi beberapa kali kami memiliki kesempatan untuk belajar menjadi orang tua. Bukan adopsi atau minjem anak tetangga sebagai pancingan, tapi cukup dengan kumpul bersama saudara – saudara yang memiliki bocah – bocah lucu. Salah satunya dari Rayhan, si bocah kelas 1 SD putra semata wayang si mbak di Surabaya yang kemarin sempat menginap beberapa hari di rumah.

Mas Rayhan dan Om favoritnya
Sering sih saya membaca dan mendengar teori kalau anak adalah peniru yang paling ulung. Bahkan saya pun pernah melihat video yang menggambarkan bagaimana seorang anak meniru semua perilaku orang tuanya mulai dari yang baik, sampai yang tidak baik seperti merokok, marah – marah hingga berbuat kasar kepada orang lain. Tapi itu kan hanya video yang dibuat dengan skenario, begitu batin saya ketika melihat video tersebut.

Sampai tadi pagi ketika si bunda mamas bercerita di grup WA keluarga:
“mamas pulang dari Bekasi kayak pulang dari pesantren”
“kalo masuk rumah langsung assalamualaikum, bismillah”
“semua orang diabsen sudah doa apa belum”
“mau bobo langsung bilang jangan lupa baca an-nas dst”
“padahal diajari bunda ga iling2 (nggak ingat2)”

Saya langsung melongo sekaligus terharu baca cerita si bunda mamas tersebut dan mencoba mengingat – ingat apakah si mas suami atau saya pernah mengajari mamas tentang kebiasaan tersebut.

Saya coba tanya si mas dan dijawab sepertinya nggak pernah ngajarin, saya pun juga nggak merasa mengajarkan hal tersebut. Hanya saja memang si mas suami sedang belajar membiasakan diri untuk selalu mengucap salam dan basmallah saat keluar atau masuk rumah. Kebetulan kebiasaan ini selalu diucapkan dengan bersuara dan Rayhan beberapa kali mendengarnya.

Sempat Rayhan bertanya “kenapa sih om dhana kalau masuk atau keluar kok ngomong bismillah”
“iya biar setan nggak ikut masuk kerumah kita mamas” kurang lebih begitu penjelasan singkat si mas suami. Dan penjelasan ini bukan hanya kata mas suami, tapi memang ada ajaran nya.

Dan selama menginap dirumah kami, Rayhan memang terlihat beberapa kali mengikuti kebiasaan om nya, yaitu mengucap salam dan basmallah saat masuk rumah dengan suara lantang sambil berlarian khas perilaku anak seusianya. Awalnya saya kira Rayhan hanya ikut – ikutan karena melihat om nya seperti itu, tapi siapa sangka setelah pulang kerumahnya pun Rayhan juga masih menerapkan kebiasaan tersebut.

Anak Bocah yang Suka Nemplok sama Omnya Kalau Ketemu

Dari sini saya dapat pelajaran berharga dari si bocah anak kelas 1 SD ini.
Bahwa memang benar kalau anak adalah peniru yang ulung. Dan karena anak adalah peniru yang ulung, maka orang tua sebagai sosok yang “sangat mungkin” ditiru harus benar – benar menjaga sikap dan perilaku agar anak mendapat contoh yang baik. Tapi menurut saya, bukan hanya orang tua saja yang harus menjaga sikap dan perilaku, orang – orang disekitarnya pun juga harus menjaga perilaku, seperti om dan tantenya, nenek dan kakeknya, bahkan asisten rumah tangga pun juga harus bisa menjaga sikap dan perilaku didepan anak – anak.

Semoga mas Rayhan bisa selalu meniru kebiasaan yang baik dan positif dari orang – orang di sekitar, dan semoga mas Rayhan juga bisa menghindari kebiasaan – kebiasaan yang nggak baik yang mungkin ada disekitar. Jadi anak soleh ya mas Rayhan. Semoga tante dan om nya nanti juga bisa menjadi orang tua yang baik buat bocah – bocahnya kelak J Amiin

Selalu Jadi Anak Soleh yah Broh Mamas

Cheers,

Noriko Reza

Tidak ada komentar:

Posting Komentar