Rabu, 21 September 2016

Memilih Tempat Tinggal Setelah Menikah



Setelah menikah sebaiknya tinggal dimana?
Tinggal dirumah mertua?
Tinggal dirumah orang tua?
Atau tinggal dirumah sendiri?

Saya sendiri sih pengen nya tinggal bareng dengan orang tua saya. Selain supaya bisa kumpul terus dengan orang tua dan saudara - saudara, tinggal dengan orang tua sendiri pastinya akan lebih nyaman untuk istri baru yang nggak bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seperti saya hehehehe. Karena dirumah ibuk selalu ada si mbak yang membantu untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Belum lagi fasilitas dalam rumah yang semuanya sudah tersedia, seperti kasur empuk di kamar, kompor komplit  dengan gas nya di dapur, meja makan lengkap dengan kulkas, TV kabel, pemanas air untuk mandi dan lain - lain. Jadi nggak perlu pusing - pusing mikir beberes rumah, masak, beli ini itu.

Tapi sayangnya keinginan saya itu nggak bisa direalisasikan sih, karena saya dan si mas kebetulan rejekinya ada di Jakarta, bahkan sebelum menikah. Sedangkan orang tua kami tinggalnya di Surabaya. Sekalipun sama - sama di Surabaya juga sepertinya keinginan saya untuk tinggal bareng dengan ayah ibuk nggak akan langsung terwujud sih, karena si ayah lebih suka anaknya tinggal dirumah sendiri apapun statusnya. Mau sewa, mau beli, atau kos pun nggak masalah, yang penting harus bisa hidup terpisah dengan orang tua ataupun mertua.


Tinggal Dirumah Orang Tua

Tinggal dirumah orang tua setelah menikah tentunya memiliki dampak positif dan negatif bagi kita sebagai keluarga baru. Nah sebelum memutuskan untuk tinggal bersama orang tua atau tidak setelah menikah, ada baiknya kita mempertimbangkan dampak positif atau negatif tersebut agar bisa menghindari hal - hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.

Dampak positif tinggal dirumah orang tua:
- Bisa memantau kondisi orang tua, terutama jika orang tua kita sudah tidak sehat dan selincah dulu
- Komunikasi dengan beliau bisa lebih lancar sehingga dapat meminimalkan kekhawatiran orang tua terutama terhadap anak perempuan nya yang baru berumah tangga
- Bisa mendapat bimbingan langsung untuk mengurus rumah tangga, terutama untuk istri
- Bisa berdiskusi atau meminta nasehat beliau secara langsung saat mengalami masalah rumah tangga
- Ketika hamil ada yang bisa membantu kita dalam menjaga kondisi kesehatan di awal kehamilan
- Ketika memiliki anak, ada yang membantu untuk menjaga dan mengawasi buah hati kita tanpa perlu merasa was - was, terutama saat kita harus kembali bekerja

Dampak negatif tinggal dirumah orang tua:
- Rawan timbul konflik dengan orang tua akibat perbedaan pendapat dalam berbagai hal
- Orang tua dapat ikut campur urusan rumah tangga kita
- Tidak melatih kemandirian kita sebagai keluarga baru
- Kebebasan terbatas, misalnya ketika hari libur kita ingin istirahat saja dikamar, ternyata harus menemanimertua mencuci mobil atau membereskan taman (yah kecuali nggak punya malu bisa tetep aja tidur - tiduran dikamar heheheheh)
- Rawan timbul konflik dengan saudara yang juga masih tinggal serumah dengan orang tua
- Harus siap ketika orang tua membanding - bandingkan kita dengan pasangan lain


Tinggal Dirumah Sendiri
Sama dengan tinggal dirumah orang tua, tinggal dirumah sendiri pun juga memiliki dampak positif dan negatif. 

Dampak positif tinggal dirumah sendiri:
- Lebih mandiri sebagai keluarga baru
- Memiliki quality time lebih banyak dengan suami agar bisa saling mengenal satu sama lain
- Bebas ber-eksperimen dalam mengatur perabot rumah tangga
- Lebih nyaman dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga, misalnya seperti memasak, jika rasa masakan kurang sesuai hanya ada suami yang mencicipinya hehehe
- Meminimalkan campur tangan orang tua, terutama saat terjadi konflik kecil dengan pasangan yang masih bisa diselesaikan berdua saja
- Melatih pola pikir masing - masing agar lebih dewasa dalam menyelesaikan urusan rumah tangga
- Meminimalkan terjadinya konflik dengan orang tua, karena ketika bertemu dengan beliau lebih mengutamakan quality time dan melepas rindu

Dampak negatif tinggal dirumah sendiri:
- Pengeluaran lebih besar (karena harus memulai semuanya dari nol, mulai rumah, perabotan, listrik, air dan lain - lain)
- Tidak bisa memantau kondisi orang tua, terutama jika mereka sedang tidak sehat
- Bagi istri yang bekerja, urusan pekerjaan rumah tangga akan sedikit mengurangi jam istirahat nya
- Jika sudah memiliki buah hati dan harus ditinggal bekerja, harus merelakan anak dijaga oleh orang lain. Meskipun sebenarnya orang tua bisa menginap di rumah kita untuk membantu mengawasi, tapi tentunya orang tua tidak bisa meninggalkan rumah nya setiap saat dan sepanjang hari

Dampak positif dan negatif dari tinggal dirumah sendiri ini tentunya sudah saya alami sendiri, sedangkan untuk dampak tinggal dengan orang tua tentunya saya tulis berdasarkan cerita dari orang – orang disekitar saya yang sudah mengalaminya. Tinggal dengan orang tua atau tinggal sendiri sebaiknya disesuaikan dengan kondisi kita dan orang tua pastinya. Meskipun mungkin kita bisa tinggal dirumah sendiri, tapi jika kondisi orang tua kita tidak memungkinkan untuk ditinggal sendiri, maka ada baiknya kita tinggal bersama dengan orang tua.

Jangan lupa sadar diri kalau tinggal dengan orang tua untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang kita bisa atau membantu meringankan pengeluaran harian yang berkaitan dengan rumah.
Kalopun tinggal dirumah sendiri juga harus siap mengerjakan semua nya sendiri, mulai dari mengisi rumah dengan perabotan, beres-beres sampai melakukan perbaikan ketika genteng bocor atau lampu putus. Memang sih bisa minta bantuan ke pihak ketiga, tapi harus siap juga dengan pengeluaran nya hehehe.

Intinya sih, siap menikah harus siap dengan semuanya yaaa.


Cheers,

Noriko Reza

1 komentar:

  1. aku dong sejak awal nikah wes diusir2 dari rumah, niatnya sih emang biar mandiri...tapi ada benernya dengan mandiri kita bisa benar2 menghargai pernikahan kita, mulai ngekos atap bocor sampe makan nasi goreng sepiring ber2 jaman awal2 nikah itu seru...nek saiki ya ga nampol sepiring ber2...hahahha

    BalasHapus