Tinggal dirumah mertua?
Tinggal dirumah orang tua?
Atau tinggal dirumah sendiri?
Saya sendiri sih pengen nya tinggal bareng dengan orang tua
saya. Selain supaya bisa kumpul terus dengan
orang tua dan saudara - saudara, tinggal dengan orang tua sendiri pastinya akan
lebih nyaman untuk istri baru yang nggak bisa mengerjakan pekerjaan rumah
tangga, seperti saya hehehehe. Karena dirumah ibuk selalu ada si mbak yang
membantu untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Belum lagi fasilitas dalam
rumah yang semuanya sudah tersedia, seperti kasur empuk di kamar, kompor
komplit dengan gas nya di dapur, meja
makan lengkap dengan kulkas, TV kabel, pemanas air untuk mandi dan lain - lain.
Jadi nggak perlu pusing - pusing mikir beberes rumah, masak, beli ini itu.
Tapi sayangnya keinginan saya itu nggak bisa direalisasikan
sih, karena saya dan si mas kebetulan rejekinya ada di Jakarta, bahkan sebelum
menikah. Sedangkan orang tua kami tinggalnya di Surabaya. Sekalipun sama - sama
di Surabaya juga sepertinya keinginan saya untuk tinggal bareng dengan ayah ibuk
nggak akan langsung terwujud sih, karena si ayah lebih suka anaknya tinggal
dirumah sendiri apapun statusnya. Mau sewa, mau beli, atau kos pun nggak
masalah, yang penting harus bisa hidup terpisah dengan orang tua ataupun
mertua.
Tinggal
Dirumah Orang Tua
Tinggal dirumah orang tua setelah menikah tentunya memiliki
dampak positif dan negatif bagi kita sebagai keluarga baru. Nah sebelum
memutuskan untuk tinggal bersama orang tua atau tidak setelah menikah, ada
baiknya kita mempertimbangkan dampak positif atau negatif tersebut agar bisa
menghindari hal - hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.
Dampak positif tinggal dirumah orang tua:
- Bisa memantau kondisi orang tua, terutama jika orang tua
kita sudah tidak sehat dan selincah dulu
- Komunikasi dengan beliau bisa lebih lancar sehingga dapat
meminimalkan kekhawatiran orang tua terutama terhadap anak perempuan nya yang
baru berumah tangga
- Bisa mendapat bimbingan langsung untuk
mengurus rumah tangga, terutama untuk istri
- Bisa berdiskusi atau meminta nasehat beliau secara
langsung saat mengalami masalah rumah tangga
- Ketika hamil ada yang bisa membantu
kita dalam menjaga kondisi kesehatan di awal kehamilan
- Ketika memiliki anak, ada yang membantu untuk menjaga dan
mengawasi buah hati kita tanpa perlu merasa was - was, terutama saat kita harus
kembali bekerja
Dampak negatif tinggal dirumah orang tua:
- Rawan timbul konflik dengan orang tua akibat perbedaan
pendapat dalam berbagai hal
- Orang tua dapat ikut campur urusan rumah tangga kita
- Tidak melatih kemandirian kita sebagai keluarga baru
- Kebebasan terbatas, misalnya ketika hari libur kita ingin
istirahat saja dikamar, ternyata harus menemanimertua mencuci mobil atau
membereskan taman (yah kecuali nggak punya malu bisa tetep aja tidur - tiduran
dikamar heheheheh)
- Rawan timbul konflik dengan saudara yang juga masih
tinggal serumah dengan orang tua
- Harus siap ketika orang tua membanding - bandingkan kita
dengan pasangan lain
Tinggal
Dirumah Sendiri
Sama dengan tinggal dirumah orang tua, tinggal dirumah
sendiri pun juga memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak positif tinggal dirumah sendiri:
- Lebih mandiri sebagai keluarga baru
- Memiliki quality time lebih banyak dengan suami agar bisa
saling mengenal satu sama lain
- Bebas ber-eksperimen dalam mengatur perabot rumah tangga
- Lebih nyaman dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga,
misalnya seperti memasak, jika rasa masakan kurang sesuai hanya ada suami yang
mencicipinya hehehe
- Meminimalkan campur tangan orang tua, terutama saat
terjadi konflik kecil dengan pasangan yang masih bisa diselesaikan berdua saja
- Melatih pola pikir masing - masing agar lebih dewasa dalam
menyelesaikan urusan rumah tangga
- Meminimalkan terjadinya konflik dengan orang tua, karena
ketika bertemu dengan beliau lebih mengutamakan quality time dan melepas rindu
Dampak negatif tinggal dirumah sendiri:
- Pengeluaran lebih besar (karena harus memulai semuanya
dari nol, mulai rumah, perabotan, listrik, air dan lain - lain)
- Tidak bisa memantau kondisi orang tua, terutama jika
mereka sedang tidak sehat
- Bagi istri yang bekerja, urusan pekerjaan rumah tangga
akan sedikit mengurangi jam istirahat nya
- Jika sudah memiliki buah hati dan harus ditinggal bekerja,
harus merelakan anak dijaga oleh orang lain. Meskipun sebenarnya orang tua bisa
menginap di rumah kita untuk membantu mengawasi, tapi tentunya orang tua tidak
bisa meninggalkan rumah nya setiap saat dan sepanjang hari
Dampak positif dan negatif dari tinggal dirumah sendiri ini
tentunya sudah saya alami sendiri, sedangkan untuk dampak tinggal dengan orang
tua tentunya saya tulis berdasarkan cerita dari orang – orang disekitar saya
yang sudah mengalaminya. Tinggal dengan orang tua atau tinggal sendiri
sebaiknya disesuaikan dengan kondisi kita dan orang tua pastinya. Meskipun mungkin
kita bisa tinggal dirumah sendiri, tapi jika kondisi orang tua kita tidak
memungkinkan untuk ditinggal sendiri, maka ada baiknya kita tinggal bersama
dengan orang tua.
Jangan lupa sadar diri kalau tinggal dengan orang tua untuk
membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang kita bisa atau membantu
meringankan pengeluaran harian yang berkaitan dengan rumah.
Kalopun tinggal dirumah sendiri juga harus siap mengerjakan
semua nya sendiri, mulai dari mengisi rumah dengan perabotan, beres-beres
sampai melakukan perbaikan ketika genteng bocor atau lampu putus. Memang sih
bisa minta bantuan ke pihak ketiga, tapi harus siap juga dengan pengeluaran nya
hehehe.
Intinya sih, siap menikah harus siap dengan semuanya yaaa.
Cheers,
Noriko Reza
aku dong sejak awal nikah wes diusir2 dari rumah, niatnya sih emang biar mandiri...tapi ada benernya dengan mandiri kita bisa benar2 menghargai pernikahan kita, mulai ngekos atap bocor sampe makan nasi goreng sepiring ber2 jaman awal2 nikah itu seru...nek saiki ya ga nampol sepiring ber2...hahahha
BalasHapus