Kamis, 15 September 2016

Akur Dengan Mama Mertua??? Hmmmmm

www.miscw.com
Pernah merasa gondok dengan nasehat mertua, terutama mama mertua, kepada kita sebagai istri?
Pernah merasa jengkel saat mama mertua komentar tentang masakan kita yang kurang enak?
Pernah merasa sebel ketika mereka komentar tentang cara kita mengatur pola makan suami?
Pernah merasa pengen teriak ketika tiba – tiba mereka mengatur kehidupan rumah tangga kita dengan suami?

Kalau jawaban kalian iya, artinya kalian harus punya stock sabar yang banyak hehehehe.

Sudah bukan rahasia lagi kalau hubungan antara istri dan mama mertua kebanyakan tidak akur satu sama lain. Kedua orang tua saya pun sering memberikan berbagai petuah tentang hubungan dengan mama mertua agar selalu akur, karena bagaimanapun beliau adalah orang tua suami yang sudah menjadi orang tua kita juga.

Hubungan saya sendiri dengan mama mertua tergolong akur dan damai dengan beberapa beda pendapat untuk urusan – urusan tertentu. Misalnya urusan obat saat suami sakit, urusan suplemen tambahan untuk suami, urusan pola diet untuk suami, kadang juga urusan cara masak saya, kadang urusan pengambilan keputusan si mas suami juga. Hehehehehe, pokoknya yang ada hubungan nya sama si mas lah yah. Meskipun kita beberapa kali berbeda pendapat, tapi hal ini tidak sampai menimbulkan ketegangan antara saya dengan mama mertua. Tegang sih enggak, sedikit drama iya hihihi.

Pasang Muka Manis
Hahahaha iya ini senjata utama saya kalo sudah mulai beda pendapat dengan mama mertua dan nggak menghasilkan jalan tengah yang sesuai, terutama sesuai keinginan saya ya. Saya langsung pasang muka manis sambil senyum dan mengangguk biar nggak muncul perang mulut antara 2 wanita beda generasi ini :) :) :)

Diam Itu Emas
Selain pasang muka manis, saya juga sering memilih diam sebagai alternatif ketika sedang beda pendapat dengan mama mertua. Diam saja itu gampang, tapi diam dengan muka manis padahal dalam hati lagi bete itu nggak gampang loh. Biar diam kita nggak terlihat lagi bete, jangan lupa tarik nafas dalam – dalam ya supaya emosi kita reda. Hehehehe.

Tidak Menyela Pembicaraan
Kadang daripada menyela pendapat atau nasehat mama mertua yang berujung pada eyel – eyelan saya memilih menjadi pendengar yang baik dulu. Mendengarkan semua pendapat atau nasehat mama secara utuh sampai beliau selesai mengutarakan unek – uneknya. Biasanya dengan cara ini proses eyel – eyelan akan berlangsung lebih singkat dan damai. Mungkin karena beliau merasa nasehat nya sudah didengarkan, sehingga meskipun akhirnya kita tidak sependapat, hatinya akan tetap adem, yang penting sudah diutarakan dan didengarkan.

Santun Bertutur Kata
Beda pendapat boleh, tapi yang penting dalam mengutarakan perbedaan harus tetap santun. Nggak perlu menaikkan nada bicara ketika sudah mulai nggak setuju dengan pendapat beliau. Bagaimanapun juga beliau sudah menjadi orang tua kita yang juga wajib dihormati seperti orang tua sendiri.

Tinggal Terpisah dengan Orang Tua
Tinggal terpisah dengan orang tua, baik mertua atau orang tua kandung, merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan timbulnya beda pendapat dan konflik antara menantu dan mertua. Dengan tinggal terpisah dari orang tua, mereka tidak bisa setiap saat memberikan masukan dan saran untuk kehidupan baru kita secara langsung, sehingga kita bisa leluasa untuk belajar membina rumah tangga kita sendiri.


Selain 5 hal tersebut diatas, beberapa hal yang kadang saya lakukan juga supaya hubungan dengan mertua akur adalah:

Komunikasi
Supaya orang tua nggak merasa kita tinggalkan setelah menikah, sebaiknya komunikasi dengan orang tua tetap harus diutamakan. Biasanya saya memilih media komunikasi whatsapp atau line untuk sekedar ngobrol ringan, menanyakan kabar atau berbagi foto kegiatan dengan orang tua dan keluarga lainnya.

Berkunjung
Kegiatan berkunjung kerumah mertua akan lebih terasa romantisnya ketika kita tinggal jauh dari orang tua. Apalagi jika jadwal kunjungan tidak bisa dilakukan sering – sering karena kendala kegiatan harian kita yang padat. Saya sendiri merasakan hal ini. Biasanya saya dan suami hanya bisa berkunjung kerumah orang tua saat ada hari libur panjang. Nah kalau sudah berkunjung kerumah mertua biasanya si mama akan masak khusus untuk si anak lanang kesayangan hehehe. Yang bikin romantis adalah karena masakan dirumah mama cenderung pedas, sedangkan saya nggak doyan pedas, biasanya akan ada masakan khusus juga buat saya hehehehe. So sweet kan jadinya.

www.theadventurouswriter.com


Yang paling penting menurut saya sih, se bete, se sebel, se jengkel dan se gondok apapun kita sama mama mertua, beliau tetap adalah orang tua kita juga. Kalau nggak ada beliau, nggak akan ada juga si mas yang sekarang jadi suami kita. Beliau juga yang sudah membesarkan si mas dan mendidiknya dengan segala hal yang terbaik hingga menjadi suami yang bertanggung jawab seperti sekarang. Jadi meskipun kadang nggak cocok, kita harus tetap menghormati, sopan santun dan menghargai beliau ya. Karena suatu saat jika Allah mengijinkan, kita juga akan jadi emak – emak yang punya menantu kan :) :)

1 komentar:

  1. Kalo aku sih...ehmmm...cukup laporkan ke suami selaku anaknya saja...hihihi...

    BalasHapus