![]() |
sumber gambar: unsplash.com |
Setelah menikah, bakti seorang anak perempuan kepada kedua orang tuanya akan berubah menjadi bakti seorang istri kepada suaminya. Hal ini juga yang terjadi kepada saya sejak 3 tahun lalu ketika memutuskan menerima pinangan dari si mas suami. Saya yang awalnya nyaman kerja dan tinggal serumah dengan ayah dan ibuk di Surabaya, harus rela pindah ke Jakarta demi mendampingi si mas suami.
Alhasil intensitas bertemu dengan ayah ibuk pun jadi harus
banyak berkurang.
Bukan Cuma saya aja yang nggak bisa ketemu dengan ayah ibuk,
begitu pun dengan si mas yang nggak bisa ketemu dengan mama papanya yang juga
tinggal di Surabaya. Mau nggak mau kita harus sama – sama saling sabar walopun
nggak bisa sering – sering ketemu dengan orang tua kita.
Salah satu momen yang paling kita tunggu untuk bisa pulang
dengan waktu libur yang agak panjang adalah saat libur lebaran. Paling tidak
kami memiliki waktu minimal 1 minggu di Surabaya.
Waktu 1 minggu sebenernya lumayan cukup untuk liburan bersama keluarga, tapi
akan terasa kurang kalau kami tidak pandai mengatur waktu. Apalagi dalam 1
minggu tersebut harus dibagi secara adil dengan 2 keluarga, agar tidak ada yang
saling cemburu dan masing – masing bisa melepas kangen sampai puas. Dan liburan
lebaran tahun ini saya dan suami “hanya” punya waktu kurang lebih 8 hari di
Surabaya, dimulai dari tanggal 4 Juli sampai 11 Juli.
Karena waktu yang terbatas ini, maka saya dan si mas harus pintar bagi waktu untuk ayah ibuk dan mama papa mertua.
4 Juli 2016
Setelah mendarat dari Bandara kami meluncur kerumah ayah
ibuk untuk istirahat sebentar sambil bersih – bersih badan, karena semalam kami
sengaja nggak tidur supaya nggak ketinggalan pesawat jam 4 pagi. Kalo
ketinggalan kan urusan nya bisa panjang hehehe.
Sorenya kami berbuka puasa dirumah mama papa yang
dilanjutkan dengan sholat taraweh berjamaah dan bermalam di rumah mama papa.
Artinya kami masih kebagian sahur bareng dengan mama papa. Untungnya Surabaya
sudah sepi, jadi jalanan lengang dan nggak ketemu macet.
5 Juli 2016
Hari ini kami mengakhiri puasa dengan berbuka bersama dengan
ayah ibuk, keluarga mbak juga adik-adik saya. Buka puasanya juga dalam rangka
ulang tahun si adik yang baru saja tambah umur kemarin. Selesai buka puasa,
saya dan suami memutuskan untuk menginap dirumah ayah ibuk saja sekalian main
dengan si mas Rayhan keponakan tunggal yang katanya kangen sama si om dhana,
alias si mas suami.
6 Juli 2016
Hari pertama lebaran ini saya dan suami ikut sholat Idul
Fitri di kediaman ayah ibuk yang dilanjut dengan acara sungkeman, makan bersama
dan foto – foto sampai sekitar jam 10 an. Setelah selesai, kami pun beranjak
kerumah eyang uti, orang tua mama, untuk mengikuti rangkaian acara yang kurang
lebih juga sama, yaitu sungkeman, makan – makan dan foto bersama J
![]() |
Foto Foto Sesi Anak Menantu dan Cucu Ayah Ibuk |
![]() |
Foto Sesi Anak & Menantu Mama Papa Karena cowok cowok jadi nggak banci foto hehehe |
Setelah rangkaian kegiatan selesai, kamipun meluncur ke
Banyuwangi untuk berkunjung kerumah eyang uti yang lain, kali ini orang tua
papa, selama 3 hari. Kenapa 3 hari? Karena perjalanan nya lumayan lama, jadi
supaya kami bisa sedikit istirahat setelah perjalanan panjang.
7 – 8 Juli 2016
Hari kedua dan ketiga lebaran kami
keliling di Banyuwangi untuk silaturahmi dengan keluarga besar papa juga
tetangga disana. Setelah agenda silaturahmi di Banyuwangi selesai, kami pun
meluncur kembali ke Surabaya
Keluarga Besar Eyang Uti
9 Juli 2016
Sabtu pagi 2 rombongan mobil
meluncur dari Surabaya menuju ke Kediri tepat pukul 06.30. Sedikit meleset dari
rencana awal yang katanya mau berangkat jam 5 pagi hehehe. Maklum lah pasukan
nya banyak yang cewek, jadi siap – siap nya lebih ribet dan lama. Di Kediri
kami mengunjungi si mbah yang notabene adalah adik dari orang tua kandung ibuk
yang sudah lebih dulu berpulang.
Awalnya kegiatan silaturahmi berjalan menyenangkan, apalagi lokasinya di Desa, jadi kami memanfaatkan waktu untuk main – main sebentar dengan sapi dan melihat – lihat pemandangan yang hijau. Tapi silaturahmi yang menyenangkan ini kemudian berubah menjadi duka ketika kami hendak beranjak dari Kediri ke Malang pada malam harinya.
Ibuk tiba – tiba mendapat telepon dari keluarga yang masih tinggal di rumah si mbah, dan mengabarkan kalo si mbah telah berpulang. Akhirnya rombongan kami pun putar balik kerumah si mbah untuk membantu persiapan prosesi pemakaman si mbah.
Dan ini adalah pengalaman pertama untuk saya dan suami melihat jenazah yang baru saja berpulang, prosesi memandikan jenazah hingga mengkafani dan men sholatkan nya. Sedangkan untuk prosesi pemakamannya kami tidak bisa ikut karena baru akan dimakamkan keesokan harinya, menunggu kedatangan salah seorang anaknya yang masih dalam perjalanan. Dan setelah semua persiapan selesai, kami pun undur diri dengan seluruh keluarga untuk menuju ke Malang dan bermalam disana.
10 Juli 2016
Hari kelima lebaran saya dan
rombongan kembali melanjutkan perjalanan kerumah sanak saudara yang ada di
Malang. Selain kerumah sanak saudara, kami juga menyempatkan mampir untuk icip
– icip jajanan di Malang, mulai yang ringan seperti bakso bakar, sampai yang
berat seperti empal kremikan dan semur lidah. Alhamdulillah yah semuanya enak
di lidah hehehe.
Selesai keliling kerumah sanak saudara
di Malang, kamipun kembali ke Surabaya pada malam harinya. Sengaja memilih
pulang malam, supaya terhindar dari macet. Karena kalau dicek dari aplikasi
penunjuk jalan terlihat kalo jalanan dari Malang ke Surabaya macet panjang.
Tapi Alhamdulillah ternyata kondisi di lapangan tidak sama dengan yang ada di
aplikasi.
11 Juli 2016
11 Juli 2016
Huhuhu akhirnya tibalah hari
terakhir kami di Surabaya. Sedih sih harus balik lagi ke Jakarta, karena
rasanya cepet banget liburan nya. Tapi tetep harus bersyukur masih dikasih rezeki
dan kelonggaran waktu untuk bisa mudik ditengah jadwal si mas yang padet . Dan
yang paling penting kita bisa bagi waktu dengan baik untuk kedua orang tua
kita, ayah ibu dan mama papa.
Adil atau tidaknya tentunya kami
tidak bisa menilai, tapi yang paling penting kedua orang tua kita tidak ada
yang merasa kehilangan putra putrinya yang sekarang harus berbagi waktu dengan
mertua masing – masing.
Ini cerita lebaran kami
dengan keempat orang tua kami dan keluarga besar yang lain, walopun singkat dan harus riweh kesana kesini, tapi bisa jadi vitamin buat balik lagi ke Jakarta.
Bagaimana dengan cerita lebaran kalian J
Bagaimana dengan cerita lebaran kalian J
Agenda kegiatan setelah libur lebaran
Oiya setelah libur lebaran usai, ada agenda kegiatan yang
nggak boleh dilewatin nih, terutama yang buat kalian yang berlokasi di Jakarta.
Diaryhijaber mengadakan event Hari Hijaber Nasional yang akan diselenggarakan
pada:
- Nama
Acara: Hari Hijaber Nasional,
- Tanggal:
07 Agustus 2016 – 08 Agustus 2016
- Tempat:
Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar