Dulu sebelum nikah, aku termasuk salah satu anak ibuk yang
nggak terlalu doyan sama sayur, terutama sayur mayur yang warnanya hijau.
Selalu pilih – pilih sayur, paling cuman sop, sayur bayam dan sayur kangkung
yang suka, sisanya lebih banyak berakhir di tong sampah hehehe JJ
Entah kenapa perasaan sayur mayur yang warnanya ijo – ijo
itu rasanya selalu pahit di lidah, apalagi sayur – sayur yang ada di gado –
gado, nasi goreng, pecel atau cap cay. Sampe kadang saking susahnya makan sayur
bikin sembelit dan bahkan beberapa kali (sorry) pup nya berdarah, karena keras
akibat kurang serat.
Mendingan cari serat dari buah deh daripada sayur.
Tapi sejak menikah dan mulai belajar masak ditambah jauh
dari ibuk yang selalu sedia makanan enak, rasa pahit di sayur sepertinya mau
nggak mau mulai harus diterima dengan lapang dada.
Ditambah lagi waktu periksa
ke dokter karena pengen program hamil si dokter bilang “harus banyak makan
sayur ya mbak” LLL
Baiklah mari berdamai dengan rasa sayur – mayur yang pahit
itu. Demi kemaslahatan bersama huhuhu…
Dan sayur pertama yang berhasil dimasak adalah sayur bayam
atau yang biasa disebut sayur bening. HOREEE dan rasa juga aroma nya udah mirip
sama sayur bayam yang biasanya dimakan dirumah. Alhamdulillah hehehehehe.
Karena waktu awal belajar masak, juga baru mulai belajar
doyan sayur, maka sayur yang dipilih ya sayur yang nggak aneh-aneh. Sayur
selanjutnya yang juga akhirnya berhasil dimasak ada sayur asem, sayur lodeh,
sup, tauge, sawi, brokoli dan lain – lain. Dengan resep yang dicopy langsung
dari om google yang serba tau.
Selain nyontek resep dari om google yang serba tau, kadang
juga iseng – iseng bikin resep sendiri. Tapi kalo bikin resep sendiri bikin nya
nggak sendiri, harus berdua sama si mas, biar kalo rasanya aneh ada tersangka
yang bisa disalahkan.
Biarpun sudah mulai bisa masak sayuran dengan rasa lumayan
ternyata itu aja nggak cukup. Setelah baca – baca ternyata si sayur ini harus
dimasak dengan baik biar vitamin yang ada didalamnya nggak rusak. Baiklah kalo
gitu kemarin – kemarin salah doong hmmmmm…
Beberapa cara memasak yang bisa dicontek dari mereka yang
sudah lebih berpengalaman antara lain:
1.
Ditumis atau diuapi
Terutama untuk sayuran seperti wortel atau
brokoli. Sayuran jenis ini memiliki anti oksidan kuat yang bisa hilang kalo
dimasak terlalu matang dan lama.
2.
Saat menumis tambahkan sedikit minyak, supaya
warna nya tetap hijau (untuk sayur hijau)
3.
Potong sayuran dengan ukuran besar – besar agar
mengurangi ekspose yang berlebihan yang dapat merusak vitamin dan nustrisinya
4.
Kalo menggunakan bawang putih (kalo aku sih
selalu pake), setelah dicincang, diamkan bawang putih selama 15 menit. Karena
bawang putih yang terkena udara akan melepaskan senyawa yang dapat melawan
kanker.
5.
Jika merebus kentang, rebus kentang dengan kulitnya,
agak vitamin C nya tidak hilang. Dan jangan lupa tutup panci saat merebus agar kentang matang lebih cepat
6.
Untuk sayuran yang direbus seperti sup, sebaiknya sayur dan
kuah direbus dengan air terpisah. Rebus sayur dalam air yang mendidih
dengan waktu tidak terlalu lama, kemudian masukkan sayur ke air dingin/air es untuk
menghentikan proses pemasakan di dalam sayur. Selanjutnya tata isi sayur sup
dalam mangkuk atau piring dan siram dengan kuah kaldu yang sudah dibuat.
Baiklah mulai sekarang mari kita
mulai coba memasak sayur dengan baik dan benar supaya bisa tetap sehat. Yuuuk
rajin makan sayur biar tambah sehat JJJ
menikah itu memang merubah segalanya...hahaha...aku dulu juga ga doyan tahu goreng, abis nikah la keranjingan tahu goreng...hihihi...
BalasHapus