![]() |
Pengalaman Pertama Bekam |
Rabu, 21 Desember 2016
Pengalaman Pertama Bekam
Sabtu, 24 September 2016
Mudahnya Membuat Bubur Sumsum
Bubur sumsum ini termasuk salah satu makanan tradisional yang saya suka. Gurih-gurih manis lembut gimana gitu rasanya. Sebelum pindah ke Jakarta, kalo lagi pengen bubur sumsum bisa cari ke Pasar Blauran. Disana enak, banyak variasi teman-teman nya si bubur sumsum ini. Ada mutiara, biji salak, ketan hitam sampai dawet hijau. Pokoknya kalo kesini saya nggak mungkin cukup makan 1 porsi, pasti nambah.
Rabu, 21 September 2016
Memilih Tempat Tinggal Setelah Menikah
Tinggal dirumah mertua?
Tinggal dirumah orang tua?
Atau tinggal dirumah sendiri?
Selasa, 20 September 2016
Nasehat Perkawinan Dari Ayah dan Ibuk
3 tahun yang lalu, saat hari pernikahan saya, selain Ijab Qabul dan prosesi sungkeman, hal lain yang membuat saya terharu adalah ketika ayah membacakan “Nasehat
Pernikahan Ayah dan Ibu” yang ditulis sendiri oleh beliau.
Kamis, 15 September 2016
Akur Dengan Mama Mertua??? Hmmmmm
![]() |
www.miscw.com |
Pernah merasa jengkel saat mama mertua komentar tentang masakan kita
yang kurang enak?
Pernah merasa sebel ketika mereka komentar tentang cara kita mengatur
pola makan suami?
Pernah merasa pengen teriak ketika tiba – tiba mereka mengatur
kehidupan rumah tangga kita dengan suami?
Rabu, 31 Agustus 2016
Jalan - Jalan Ke Malaysia
Bulan Agustus Tahun 2013 yang lalu, saya dan suami
kebetulan berhasil booking tiket promo dari Air Asia untuk rute Jakarta –
Malaysia PP. Karena tiketnya promo, maka kami berdua harus sama – sama ambil
cuti kantor 1 hari untuk bisa berangkat ke Malaysia di hari Jumat 30 Agustus
pagi. Jarang – jarang kan si mas mau diajak ambil cuti buat jalan – jalan doang,
apalagi sekarang, jangankan cuti sakit aja nggak mau bolos. Rajin bener deh si
mas ini.
Kamis, 25 Agustus 2016
5 Penyebab Pertengkaran Dalam Rumah Tangga (Kami)
Sabtu, 20 Agustus 2016
Menikah muda ≠ hamil diluar nikah
Jumat, 19 Agustus 2016
Suami Istri Mandiri
Dalam persepsi saya, yang namanya menikah berarti suami dan istri harus saling membutuhkan dan saling ketergantungan satu sama lain. Tujuan nya supaya rumah tangga nya akan selalu awet dan nggak terjadi sesuatu yang diinginkan.
Kamis, 18 Agustus 2016
Nikah Muda? Why not
Graha ITS Surabaya 13 Maret 2013 |
Beberapa hari belakangan media lagi rame banget
ngomongin tentang nikah muda alias menikah di usia muda. Usia muda yang lagi
rame diobrolin orang - orang terutama di media sosial adalah usia 17 tahun.
Karena ada seorang putra ulama tersohor di negeri ini yang berani mengambil
keputusan untuk menikah di usianya yang masih sangat dini, yaitu 17 tahun.
Selasa, 16 Agustus 2016
Nasehat Orang Tua
Minggu, 24 Juli 2016
Berlebaran Adil dengan 4 Orangtua
![]() |
sumber gambar: unsplash.com |
Setelah menikah, bakti seorang anak perempuan kepada kedua orang tuanya akan berubah menjadi bakti seorang istri kepada suaminya. Hal ini juga yang terjadi kepada saya sejak 3 tahun lalu ketika memutuskan menerima pinangan dari si mas suami. Saya yang awalnya nyaman kerja dan tinggal serumah dengan ayah dan ibuk di Surabaya, harus rela pindah ke Jakarta demi mendampingi si mas suami.
Alhasil intensitas bertemu dengan ayah ibuk pun jadi harus
banyak berkurang.
Bukan Cuma saya aja yang nggak bisa ketemu dengan ayah ibuk,
begitu pun dengan si mas yang nggak bisa ketemu dengan mama papanya yang juga
tinggal di Surabaya. Mau nggak mau kita harus sama – sama saling sabar walopun
nggak bisa sering – sering ketemu dengan orang tua kita.
Salah satu momen yang paling kita tunggu untuk bisa pulang
dengan waktu libur yang agak panjang adalah saat libur lebaran. Paling tidak
kami memiliki waktu minimal 1 minggu di Surabaya.
Waktu 1 minggu sebenernya lumayan cukup untuk liburan bersama keluarga, tapi
akan terasa kurang kalau kami tidak pandai mengatur waktu. Apalagi dalam 1
minggu tersebut harus dibagi secara adil dengan 2 keluarga, agar tidak ada yang
saling cemburu dan masing – masing bisa melepas kangen sampai puas. Dan liburan
lebaran tahun ini saya dan suami “hanya” punya waktu kurang lebih 8 hari di
Surabaya, dimulai dari tanggal 4 Juli sampai 11 Juli.
Kamis, 30 Juni 2016
Berdamai Dengan Sayur Mayur
Dulu sebelum nikah, aku termasuk salah satu anak ibuk yang
nggak terlalu doyan sama sayur, terutama sayur mayur yang warnanya hijau.
Selalu pilih – pilih sayur, paling cuman sop, sayur bayam dan sayur kangkung
yang suka, sisanya lebih banyak berakhir di tong sampah hehehe JJ
Entah kenapa perasaan sayur mayur yang warnanya ijo – ijo
itu rasanya selalu pahit di lidah, apalagi sayur – sayur yang ada di gado –
gado, nasi goreng, pecel atau cap cay. Sampe kadang saking susahnya makan sayur
bikin sembelit dan bahkan beberapa kali (sorry) pup nya berdarah, karena keras
akibat kurang serat.
Rabu, 29 Juni 2016
Bahagia lah Ketika Punya Istri Doyan Ngomel
Ngelihat tayangan ini di acara Berita Islami Siang hari ini
rasanya puas banget. Langsung ambil gambarnya dan kirim ke suami hehehe.
Alhamdulillah ya ternyata ada yang ngedukung hobi ngomel
selama ini, eits tapi ngomelnya tetep dalam batas wajar dan nggak drama macam
sinetron ya. Apalagi ini ngomelnya demi kebaikan bersama.
Selasa, 28 Juni 2016
Baca Novel atau Nonton Film?
Menyambut libur lebaran ada
beberapa film yang akan tayang di bioskop nih, ada Rudy Habibie, Koala Kumal
dan Sabtu Bersama Bapak yang ketiganya diangkat dari novel best seller dengan
judul yang sama. Kebetulan aku sudah punya ketiga novel nya nih JJ. Dari 3 judul
tersebut, hanya Koala Kumal yang belum sempat dibaca sampai sekarang, padahal
bukunya sudah dibeli lebih dulu dari 2 judul yang lain.
Ngomongin tentang novel yang
diangkat ke layar lebar, biasanya akan muncul pertanyaan “bagus mana novelnya
atau filmnya?” atau “mending nonton filmnya dulu atau baca novelnya?”
Jumat, 24 Juni 2016
Hello 24 Juni tahun ke 11
Hello tanggal 24 Juni tahun ke 11
Setiap tahun selalu seneng deh sama tanggal 24 Juni
ini. Kenapa? Bukan, bukan karena tanggal 24 adalah tanggal gajian nya si mas,
tapi tarena di tanggal ini pertama kalinya aku dan si mas suami pulang bareng
jaman SMA dulu ^__^
Aku biasanya berangkat dan pulang sekolah selalu
naik mobil antar jemput, tapi di tanggal 24 Juni 2015 waktu itu kami sudah
sepakat mau pulang sekolah bareng dengan naik sepeda motor Mega Pro warna hijau
punya si mas Suami, eh punya mama sih lebih tepatnya hehehe..
Mau tau reaksiku waktu si mas Suam ngomong gitu???
Senyum senyum nggak jelas sambil deg – deg an tapi seneng lah yah hahahahah,
secara baru ini loh ditembak secara langsung begini. Yang udah – udah mah lewat
sms doang beraninya, atau gak lewat surat (berasa lakuu ^_^)
Selamat tanggal 24 Juni ke 11 ya suami sayang.
*saya tidak menyarankan pacaran bertahun – tahun begini
sih, karena lebih cepat lebih baik. Apalagi kalo prosesnya bukan melalui
pacaran, tapi Ta’aruf, pasti akan lebih baik lagi hehehehe
![]() |
Si Temen Bobok |
Jumat, 12 Februari 2016
Chicken Nugget with Happycall
Biasanya sih kalo lagi pengen
makan nugget ya tinggal beli aja yang ada di toko – toko, praktis, tinggal goreng
dan pilihan rasanya pun banyak. Tapi beberapa waktu yang lalu sempet denger dan
baca kalau daging – daging olahan, baik ayam ataupun sapi, sebaiknya dikurangi
atau bahkan dihindari jika memungkinkan karena dapat meningkatkan resiko untuk
terkena kanker. Kalau saya disuruh menghindari sama sekali pasti belum bisa,
karena daging olahan seperti sosis, nugget, dan saudara – saudara nya itu
adalah penolong bagi saya, terutama kalau lagi males masak hehehe.
Naaaah dalam rangka mengurangi
konsumsi daging olahan ini, muncul lah ide untuk coba – coba bikin nugget ayam
sendiri. Lumayan lah buat persiapan nanti kalau punya dedek – dedek (amiin).
Bahan dan alat yang dibutuhkan
untuk bikin nugget ini nggak terlalu susah dan kebetulan semua bahan sudah ada
dirumah. Jadi bisa langsung eksekusi tanpa harus belanja lagi.
Bahan – bahan:
Adonan
- Dada ayam utuh diblender
- 1 buah kentang (haluskan)
- 3 siung bawang putih (haluskan)
- ½ buah bawang Bombay (haluskan)
- Secukupnya garam, gula, lada
- 1 butir telur ukuran besar
- 2 sdm oat milk
- 4 sdm tepung kanji
- 2 sdm mayonnaise
- *bisa ditambahkan sayur favorit: misal parutan wortel/brokoli dll
Baluran
- 2 butir telur kocok lepas
- Secukupnya tepung roti
Langkah – langkah:
- Tumis bawang putih dan bawang Bombay sampai harum
- Kocok lepas 1 butir telur
- Campurkan daging ayam, kentang, tumisan bawang, oat, mayonnaise, tepung dan sayur ke dalam kocokan telur
- Tambahkan garam, gula dan lada, lalu aduk rata, koreksi rasa
- Panaskan happycall dengan api kecil, setelah panas oleskan margarin
- Masukkan adonan dalam happycall hingga matang
- Setelah matang, dinginkan dan potong sesuai selera
- Siapkan 2 butir telur yang sudah dikocok dan tepung roti secara terpisah
- Celupkan potongan nugget dalam telur dan gulingkan pada tepung roti (langkah ini bisa dilakukan lebih dari 1 kali sesuai selera)
- Goreng dengan minyak panas dan api kecil hingga matang
- Nugget yang tidak langsung dimasak bisa disimpan dalam freezer
Yeaaay Alhamdulillah berhasil
lagiiii, dan si mas doyan. Ya iyalah doyan, apa yang nggak doyan coba hehe.
Oiya untuk mematangkan adonan
sebenarnya nggak harus pakai happycall, bisa hanya dengan dikukus biasa juga
atau di oven. Saya pakai happycall karena kebetulan kukusan yang saya punya
ukuran nya kecil dan oven nggak ada hehehe.
Selamat mencoba
![]() |
Nugget setelah keluar dari Happycall dan sudah dipotong |
![]() |
Nugget setelah dibalur telur dan tepung roti kemudian digoreng hingga matang |
Selasa, 09 Februari 2016
Brownies with Happcall
Setelah kemarin berhasil bikin pizza pake teflon double pan
happycall dan dipuji enak sama si mas, jadi semangat browsing – browsing resep
lain yang bisa memanfaatkan alat ini. Nah kali ini resep yang mau dicoba adalah
brownies with happy call. Bahan – bahan dan cara membuatnya kurang lebih sama
kok dengan resep brownies pada umumnya, yang beda cuman di alat masaknya saja.
Bahan –
bahan:
- 100 gr tepung terigu
- 100 gr gula pasir
- 3 butir telur
- 50 gr cokelat bubuk
- 100 gr susu kental manis
- 50 gr cokelat batang
- 1 sendok makan baking powder
- 100 gr mentega
- Keju, messes & selai cokelat (sesuai selera)
Bahan - Bahan Brownies
Langkah –
langkah:
- Cairkan mentega & cokelat batang
- Kocok telur, gula dan baking powder dengan mixer sampai mengembang
- Tambahkan tepung, cokelat bubuk, cokelat cair, susu kental manis dan mentega cair
- Aduk sampai rata
- Panaskan happycall selama 3 – 5 menit, kemudian olesi dengan margarin (api kecil)
- Masukkan adonan yang telah dicampur, tutup selama kurang lebih 15 – 20 menit
- Setelah matang, olesi bagian atas brownies dengan mentega dan selai cokelat
- Taburi dengan keju dan messes
Dan hasilnyaaaa…
Berhasil dapat pujian lagi dari si mas, bahkan si mas minta
dibawain buat bekal nyemil dikantor
Untuk kejunya bisa ditaburkan diatas adonan sebelum masak atau setelah matang, kalau saya lebih suka ditaburkan setelah matang.
Tips: untuk margarin yang dioleskan ke happycall harus dioleskan setelah happycall panas ya, jangan dioleskan waktu masih dingin, karena nanti akan bikin gosong
Sabtu, 06 Februari 2016
Pizza with Happycall
Jumat sore rencana mau nyusulin si mas di kantor harus di
reschedule karena hujan yang turun sejak siang tadi. Akhirnya sambil nunggu si
mas pulang, iseng – iseng buka resep online dan nemu cara bikin pizza hanya
dengan Happy call, tanpa oven. Yeaaaaay cocok banget ini buat saya yang nggak
punya oven. Cocok juga buat si happy call yang jarang keluar lemari hohoho
Bahan Pizza:
- Tepung terigu protein tinggi (saya pakai merk
Cakr* Kem***), jangan lupa di ayak ya
- Ragi instan
- Garam
- Gula
- Minyak goreng
- Air mineral
Bahan Toping:
-
Bawang merah
-
Bawang putih
-
Kornet
-
Sosis
-
Saus tomat
-
Saus sambal
-
Keju
-
Merica
-
Garam
-
Margarin
Cara membuat:
Adonan
1. Masukkan tepung, ragi, garam dan gula lalu
campur agar merata
2. Tambahkan air sedikit demi sedikit dan aduk aduk
hingga adonan tidak lengket
3. Setelah kalis tambahkan minyak
4. Aduk adonan lagi hingga kalis
5. Diamkan adonan selama 1 jam dan tutup dengan
kain basah atau plastik bersih agar mengembang
Toping
6. Tumis bawang merah dan bawang putih dengan
margarin dan minyak hingga harum
7. Masukkan kornet dan sosis
8. Aduk rata
9. Tambahkan saus tomat, saus sambal, merica dan
garam
10. Aduk rata dan koreksi rasa
Pizza
11.
Panaskan happy call dengan api kecil kurang
lebih 5 menit
12.
Oleskan margarin pada happy call
13.
Sambil menunggu happy call panas, ratakan adonan
sesuai bentuk happy call
14.
Masukkan adonan dalam happy call, tusuk beberapa
bagian dengan garpu
15.
Masukkan bumbu toping diatas adonan dan ratakan
16.
Tutup happy call hingga matang merata
17.
Selagi masih panas, taburi bagian atas pizza
dengan keju
*note: maafkan kalau nggak ada takaran nya ya
Dan ini dia hasil karya saayaaaa, untuk percobaan pertama
rasanya oke juga hehehe, walaupun yah bentuknya agak berantakan
Sumber: Dokumen Pribadi
Sebagai pelengkap, karena takutnya kalo pizza doang kurang kenyang, saya juga bikin spaghetti, tapi spaghetti nya yang instan aja ya biar cepet hehehehe
![]() |
sumber: dokumen pribadi |
Yeaaaay, selamat mencoba, selamat makan dan selamat menjelang long weekend
See you,
NMR
Kamis, 28 Januari 2016
Menikmati Transportasi Umum di Jakarta
Salah satu transportasi umum yang
paling sering saya gunakan adalah bis transjakarta. Jenis transportasi ini
selain murah juga cukup aman dan nyaman untuk digunakan, karena adanya area
khusus wanita. Sehingga ketika kondisi bis penuh dan harus berdesakan nggak
perlu was – was dengan aksi tangan jahil laki – laki yang mungkin memanfaatkan
situasi ini. Selain itu rute – rute yang dijangkau oleh bis ini juga cukup
banyak, ada kurang lebih 12 koridor yang terintegrasi dan tersebar di seluruh
wilayah Jakarta.
Rute yang paling sering saya
tempuh adalah Pulogadung – Sunter dengan transit dan pindah koridor di Cempaka
Putih. Rute ini sering saya lewati karena si mas suami saya kantornya di area Sunter,
jadi kalau weekend dan kita pengen jalan – jalan setelah pulang kerja saya akan
menyusul ke kantornya. Kebetulan kantor si mas suami pas di depan Halte Sunter,
jadi kita bisa langsung jalan – jalan tanpa harus ribet urusan jemput menjemput
yang membutuhkan waktu dan biaya lebih di bensin nya :)
Dulunya kalau mau naik bis
transjakarta ini, saya harus terlebih dahulu naik angkot ke pulogadung, karena
transjakarta belum menjangkau area Harapan Indah. Angkot yang saya naiki pun
harus berganti – ganti. Pertama saya harus naik angkot khusus yang disediakan perumahan
dengan biaya Rp 5.000 dari depan pintu perumahan saya yang letaknya di pojok
belakang menuju ke Pintu masuk utama. Angkot khusus ini rutenya memang hanya di
dalam kompleks Harapan Indah saja, sehingga setelah sampai di pintu masuk utama
Harapan Indah saya harus ganti lagi dengan angkot yang menuju ke Pulogadung
dengan biaya kurang lebih Rp 3.500 – Rp 4.000. Baru kemudian di Pulogadung saya
bisa naik bis Transjakarta dengan biaya Rp 3.500. Sehingga total biaya yang harus dikeluarkan kurang lebih Rp 12.500.
Kemudian sekitar bulan Mei 2014
transjabodetabek mulai melayani rute Pulogadung Harapan Indah dan sebaliknya.
Saya yang memang cukup bergantung dengan moda transportasi ini jadi sangat
girang dengan adanya pelayanan baru ini, karena bisa menghemat ongkos angkot
hehehe J. Lumayan
bisa menghemat ongkos angkot yang biasanya dikeluarkan untuk angkot rute
Harapan Indah Pulogadung dan sebaliknya. Ditambah lagi menempuh jarak Harapan
Indah Pulogadung dan sebaliknya itu dengan bis tertutup ber AC tanpa terganggu
asap kendaraan, tanpa para pengamen yang banyak naik turun angkot dan tanpa
NGETEM :) :).
![]() |
Halte Harapan Indah. Gambar diambil dari Tabloid Harapan Indah |
Ternyata yang bikin saya girang
nggak cuman tambahan rute baru Harapan Indah Pulogadung itu saja loh, karena
kurang lebih 1 tahun kemudian, tepatnya sekitar Agustus 2015, pihak Perum
Pengangkutan Djakarta (PPD) juga mulai mengoperasikan Transjabodetabek rute
Harapan Indah Pasar Baru. Yang mana bis transjabodetabek ini diijinkan untuk
melayani penumpang mulai dari bundaran patung kuda, yang artinya jaraknya dekat
sekali dengan lokasi saya tinggal hehehe :) :) :)
![]() |
Di Dalam Transjabodetabek, serasa naik bis pribadi karena sepi |
Saya cukup jalan kaki sedikit
dari rumah ke pos security, kemudian setelah keluar perumahan langsung disambut
dengan bis bis biru Transjabodetabek. Dengan biaya awalnya Rp 9.000 yang
kemudian di diskon menjadi Rp 7.000, tentunya ini jauh lebih hemat dan praktis dari
sebelumnya. Tujuan dari promosi biaya yang murah ini sebenarnya adalah untuk
menarik minat warga agar mau beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum
agar mengurangi kemacetan.
Sebenarnya memang menggunakan
transportasi umum jenis ini akan lebih hemat biaya dan hemat tenaga karena kita
tinggal duduk cantik kemudian tidur manis JJ,
tapi memang dari segi waktu terkadang kurang efisien. Terutama kalau jumlah
armada yang beroperasi sedang sedikit, atau armada yang beroperasi terjebak
macet di suatu titik, sehingga kita harus menunggu lama. Salah satu penyebabnya
adalah jalur transjakarta/transjabodetabek (busway) yang belum sepenuhnya
steril.
Mungkin kalau jalurnya sudah 100%
steril dan mobilitas armadanya tidak terganggu dengan faktor – faktor lain,
pasti akan banyak warga yang beralih ke moda transportasi ini. Semoga. Sehingga
kemacetan Jakarta bisa terurai dan teratasi.
Saran saja sih, kalau kalian mau
menggunakan moda transportasi bis transjakarta / transjabodetabek ini jangan
berangkat terlalu mepet ya, sehingga kalau harus menunggu armada kalian bisa
menunggu dengan tenang :).
Dan jangan lupa HATI – HATI dengan BARANG BAWAAN serta PERHATIKAN LANGKAH SAAT
KELUAR MASUK BIS.
Yuuuk Pakai Transportasi Umum
Kamis, 21 Januari 2016
Kerja, Nikah & Resign
![]() | ||||
Cuma bisa masak Mie dan goreng Nugget | . |
Dulu waktu masih serumah sama Ibu’
bisa dibilang saya dan semua anak Ibu’ jarang banget bantu Ibu’ masak di dapur.
Karena sudah ada mbak yang bantu Ibu’ didapur, mbak disini maksudnya adalah
mbak asisten rumah tangga ya, bukan mbak alias kakak alias anak pertama Ibuk. Karena
si anak pertama, kedua, ketiga atau keempat semuanya sama sih, jarang bantu Ibu’
masak di dapur hehehehe.
Pernah beberapa kali coba bantu Ibu’
masak, tapi bukan masak beneran, cuman masuk – masuk in bahan – bahan yang mau
dimasak aja.
Itu pun juga sambil teriak – teriak,
“Bu’ dimasukin segini kebanyaan nggak?
Buuu’ lihat dulu segini bener nggak?” hahahaha.
Lama – lama mikir juga nanti kalo
sudah nikah terus nggak bisa masak gimana yaa?
Berkaca sama si mbak anak pertama
yang sudah nikah duluan dan nggak bisa masak ternyata punya asisten rumah
tangga yang pinter masak jadi bikin saya mikir, oiya deh gak masalah nggak bisa
masak, nanti bisa cari asisten rumah tangga yang bisa masak.
Tapi kemudian pikiran agak berubah setelah
menikah dan suami ngajak tinggal di Jakarta yang tentu aja jauh dari Ayah Ibu’
ataupun Mama Papa mertua. Nah looooh gimana caranya bisa dapet asisten rumah
tangga yang bisa dipercaya buat ditinggal dirumah sendirian sementara saya dan
suami harus pergi kerja.
Solusi sementara di awal – awal menikah
dan belum punya asisten rumah tangga akhirnya adalah selalu beli masakan yang
sudah siap makan yang ada di sekitaran rumah. Lama – lama bosan juga sih makan
makanan yang itu – itu lagi, belum lagi jajan diluar itu kan nggak selalu
bersih dan higienis.
Bahkan beberapa kali juga habis
makan diluar malamnya atau besoknya langsung diare. Duuuuh.
Kita baru makan
agak “bersih” dan agak “bener” kalo weekend aja dengan agenda masak bareng
berdua. Bukan masak berdua sih, tapi si abang yang masak dan saya pengawasnya
hehehehehe.
Sampe akhirnya dengan dibantu temen
kantor abang kita bisa punya asisten rumah tangga yang jago banget masaknya,
ditambah juga si mbak pinter bikini jamu – jamuan untuk saya yang belum
dikaruniai dedek bayi. Tapiiiii ternyata si mbak nggak balik lagi kerumah
setelah libur Idul Fitri dengan berbagai alasan.
Lama – lama kasihan juga sama si
abang yang kesan nya nggak keurus karena istrinya nggak bisa masak dan rumah
lebih sering berantakan karena ditinggal kerja dari pagi dan baru sampe rumah
malam. Saya sendiri sampe rumah kadang nggak sanggup buat bersih – bersih,
karena sudah ngantuk.
Jadi akhirnya sekitar Bulan Maret
2015 saya memutuskan untuk resign.
Keputusan untuk resign nggak cuman
karena alasan nggak bisa masakin suami dan nggak bisa beres – beres rumah aja
sih, tapi karena ada beberapa project yang memang harus dikerjakan.
Dan bonusnya
adalah bisa ngurusin si abang, rumah & belajar masak. Iya belajar MASAK
baru dimulai di Maret 2015, setelah menikah dibulan Maret 2013
![]() |
Hasil belajar masak, setelah 2 tahun menikah :) |
Ayat - Ayat Cinta 2
![]() |
Novel Ayat - Ayat Cinta & Ayat - Ayat Cinta 2 |
Akhirnya sampai juga novel Ayat – Ayat Cinta yang kemarin saya beli lewat toko buku online Bukukita.com. Senengnya waktu beli kebetulan lagi ada promo gratis novel Ayat – Ayat Cinta yang pertama dengan harga sama dengan yang ada di toko buku, plus buku yang kedua dapet tanda tangan dari penulisnya.
Kali ini saya bukan mau menulis
tentang synopsis ceritanya, tapi saya ingin menuliskan tentang pendapat saya terhadap
novel ini.
Sebelum membuka Bab pertama novel
ini, yang saya perhatikan adalah tebal bukunya. Wooow bukunya lebih tebal dari
seri sebelumnya. Saya membatin, semoga isinya nggak membosankan, semoga isinya
menarik seperti novel Ayat – Ayat Cinta yang pertama. Daaaan yang terjadi
adalah saya justru nggak bisa berhenti membuka lembar demi lembar novel ini
karena banyak yang membuat penasaran. Sampe suami saya komentar, emang nggak
capek baca buku setebel itu dari pagi sampe malem nggak berhenti – henti.
Di lembar – lembar awal novel Ayat
– Ayat Cinta 2 ini saya dibuat penasaran dengan sosok Aisyah istri Fahri yang
sebelumnya di kabarkan sedang mengandung anak pertama mereka, namun kali ini
sosoknya sama sekali belum muncul. Karena terus penasaran, akhirnya saya
langsung membuka bagian akhir novel tersebut untuk mengetahui apa sebenarnya
yang terjadi dengan Aisyah hehehe,
jangan ditiru yaaa.
Sosok Fahri dalam novel ini
digambarkan sebagai seorang yang menurut pendapat saya pribadi terlalu sempurna
hehehehe. Bayangkan menikah dengan wanita kaya raya, baik hati kepada semua
orang meskipun sudah diperlakukan dengan tidak baik, ikhlas membantu sesama
tanpa memperhitungkan apapun, sabar luar biasa, setia kepada istrinya, taat
beragama dalam kondisi apapun dan sukses di karirnya. Sosok suami idaman semua
wanita pastinya.
Meskipun demikian, saya percaya sosok seperti ini pasti masih ada, walaupun
mungkin sulit dijumpai.
Pelajaran
paling berharga dari kedua novel karya kang Abik yang ingin saya terapkan
adalah mengenai keikhlasan Aisyah sebagai istri yang berbakti kepada suaminya
sebagai Imam. Bakti yang dilandasi atas cinta kepada sang pencipta dan agama.
Bayangkan aja bagaimana dia ikhlas mengijinkan suaminya berpoligami (meskipun
akhirnya Maria meninggal dunia) dan kuat melihat suaminya hidup dengan keluarga
barunya. Kalau dipikir tentu hal ini nggak akan mungkin terjadi di dunia nyata.
Nggak mungkin disini maksudnya adalah mengenai sosok wanita yang rela
dipoligami dengan alasan apapun (pendapat saya sih).
Secara keseluruhan saya suka
dengan jalan cerita yang dituliskan oleh kang Abik dalam novel Ayat-Ayat Cinta,
baik yang pertama maupun yang kedua. Banyak hal positif yang diberikan, namun
tidak terkesan sedang menggurui. Ayat – ayat Alquran, hadist, pendapat ulama,
sejarah Islam, bahkan hingga cuplikan – cuplikan kitab suci beberapa agama pun
ditampilkan didalam novel ini. Jadi jangan ragu untuk membaca novel ini secara
keseluruhan ya, karena selain sangat menghibur juga sarat akan manfaat.
Langganan:
Postingan (Atom)