Pengarang: Ika
Natassa
Penerbit: PT
Gramedia Pustaka Utama
Agustus 2015
Kesan pertama
waktu lihat cover buku ini di jajaran rak toko buku adalah “Wah pasti buku
tentang kecelakaan pesawat ini”. Langsung ambil, bayar di kasir dan bawa
pulang.
Eh ternyata
setelah buka halaman demi halaman novel ini kesan pertama ku ternyata salah
total J.
Dan sama sekali
nggak menyesal sudah menjatuhkan pilihan untuk membeli buku ini sebagai bahan
bacaan karena suami sibuk dengan tugas tugas kantor dan kuliahnya *curhat*.
Critical Eleven
menceritakan tentang pertemuan 2 orang dengan status single dalam perjalanan
mereka menggunakan transportasi udara atau pesawat terbang (ooh pantes gambar
covernya pesawat). Pertemuan yang mungkin sudah ditakdirkan oleh Tuhan untuk
akhirnya menjadikan mereka sebagai sepasang suami istri, Ale dan Anya. Bagi
Ale, Anya adalah sosok perempuan yang begitu diidamkan nya setelah pertemuan di
dalam pesawat. Begitu juga dengan Anya.
Awalnya
segalanya berjalan indah dan menyenangkan bagi keduanya walaupun kehidupan
mereka sebagai suami istri tidak bisa dijalankan secara normal seperti pasangan
lain yang hidup bersama-sama. Tapi kemudian romantisme dalam rumah tangga
berubah ketika usia pernikahan mereka menginjak tahun ketiga. Kepergian calon
buah hati yang selama 3 tahun dinantikan justru menjadi awal petaka bagi mereka
berdua, mulai dari perginya Anya ke Singapore untuk tugas kantor tanpa
berpamitan dengan Ale, Anya yang menginginkan pisah kamar dengan Ale, Anya yang
keluar rumah dengan membawa hampir seluruh pakaian nya, Ale yang tidak mau
masuk kedalam kamar buah hatinya, kecelakaan yang menimpa Ale hingga
kepercayaan Anya yang belum bisa kembali pada Ale karena telah menyakitinya.
Meskipun
permasalahan yang berkembang dalam cerita ini adalah tentang kehidupan rumah
tangga, tapi gaya cerita Ika Natassa yang simple dan ringan sangat jauh dari
kesan “sinetron” (tau kan gaya sinetron kita kalau jalan ceritanya tentang
masalah rumah tangga). Masing-masing permasalahan disampaikan dari sudut
pandang Ale maupun Anya, sehingga kita bisa ikut merasakan sedih, bahagia,
sakit atau galaunya para tokoh utama.
Anya yang
bertahan dengan sakit hatinya dan berusaha keras mencoba menghapus Ale dari
pikiran sadar dan alam bawah sadarnya, namun tidak pernah berhasil dengan teori
apapun. Ale yang sabar dengan perasaan bersalahnya berusaha memperbaiki keadaan
namun tidak menyadari apa yang diinginkan Anya.
Sampai akhirnya
segalanya berakhir secepat semuanya berawal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar